Demikianlah kondisi para nabi dan wali dalam usahanya untuk mengendalikan hawa nafsunya. Mereka adalah orang-orang yang memegang teguh komitmen keimanannya dengan penuh kesabaran, merindukan Allah swt. dan sangat zuhud dalam kehidupannya.
Rabu, 23 Oktober 2013
Kisah Malik Bin Dinar Di Akhir Hayatnya
Diceritakan, bahwa ketika Malik bin Dinar menderita sakit hingga menyebabkan kematiannya, dia menginginkan semangkok madu bercampur susu dan roti hangat. Kemudian datanglah seorang pelayan, mengantarkan dan menyajikan apa yang diinginkannya itu. Ketika makanan itu telah tersedia dihadapannya, ia mengambil dan melihatnya sesaat, lalu berkata: "Wahai nafsu, anda telah bersabar (untuk tidak memakannya) selama tiga puluh tahun, kini umurmu hanya tinggal sesaat saja, mengapa anda tidak mau bersabar?" Lalu dia melepaskan tangannya dan berpaling dari makanan yang ada dalam mangkok itu, dia bersabar dalam menahan keinginannya dan tidak memakannya. Sesaat setelah ia melepaskan dan berpaling dari makanan itu, dia menghembuskan nafasnya (meninggal dunia).
Demikianlah kondisi para nabi dan wali dalam usahanya untuk mengendalikan hawa nafsunya. Mereka adalah orang-orang yang memegang teguh komitmen keimanannya dengan penuh kesabaran, merindukan Allah swt. dan sangat zuhud dalam kehidupannya.
Demikianlah kondisi para nabi dan wali dalam usahanya untuk mengendalikan hawa nafsunya. Mereka adalah orang-orang yang memegang teguh komitmen keimanannya dengan penuh kesabaran, merindukan Allah swt. dan sangat zuhud dalam kehidupannya.