Diantara bentuk-bentuk tindakan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sebagai berikut:
- Memotong ranting pohon yang menggangu para pengguna jalan. Seorang Muslim hendaknya memotong ranting-ranting pohon yang melintang diatas badan jalan. Rasulullah saw. bersabda: "Ada seorang laki-laki melewati sebuah ranting pohon yang melintang diatas badan jalan, lalu ia berkata, 'Demi Allah aku akan memotong ranting ini agar tidak mengganggu kaum Muslimin', maka ia pun dimasukan kedalam surga (HR. Muslim).
- Menebang batang pohon yang tumbuh di tepi jalan dan mengganggu para pengguna jalan. Barangsiapa melakukan tindakan ini, maka ia pun akan masuk surga. Rasulullah saw. bersabda: "Sungguh aku telah melihat seorang lelaki tidur-tiduran di dalam surga karena telah memotong sebatang pohon yang tumbuh di badan jalan yang mengganggu kaum Muslimin" (HR. Muslim)
- Memindahkan batang pohon yang menggangu para pengguna jalan ke tempat yang tidak mengganggu mereka. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. bahwasanya ia berkata: Ada sebatang pohon yang mengganggu kaum Muslimin, lalu ada seorang lelaki yang menjauhkannya dari jalan kaum Muslimin, lalu Nabi saw. bersabda: "Sungguh aku telah melihatnya tidur-tiduran di bawah naungan pohon itu di surga" (HR. Ahmad).
- Menyingkirkan batu dijalan. Diriwayatkan bahwa Mu'adz melakukan perjalanan bersama seorang lelaki. Mu'adz mengangkat sebuah batu dari jalan. Orang itu pun bertanya, "Mengapa engkau melakukan hal ini?" Mu'adz menjawab, "Aku telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa mengangkat sebuah bati dari jalan, akan dicatat untuknya suatu kebaikan, dan barangsiapa yang dicatat untuknya suatu kebaikan, maka ia akan masuk surga" (HR. Thabrani).
- Menyingkirkan sobekan kertas yang bertuliskan ayat Al-Quran, hadis Nabi saw. ataupun Asma Allah Ta'ala dari jalan. Dikisahkan bahwa Bisyr al-Hafi, seorang zahid yang sangat terkenal pernah berjalan melintasi sebuah jalan di Kota Baghdad, lalu ia melihat sebuah kertas tergeletak di tengah jalan. Di dalam kertas ternyata terdapat tulisan Asma Allah Ta'ala. Setelah memungutnya, ia membeli minyak wangi seharga satu dirham dan memercikannya pada lembaran kertas yang bertuliskan Asma Allah, lalu meletakannya di tempat yang aman. Dalam tidurnya, ia mendengar suara berbicara kepadanya, "Kamu telah memberi wewangian pada nama-Ku, sungguh Aku akan mengharumkan namamu di dunia dan di akhirat" (Tamam al-Minnah, 11).
- Menyingkirkan semua gangguan dari jalan yang dilewati kaum Muslimin, seperti paku, kayu, duri, sampah dan apapun yang mengganggu kaum Muslimin. Diriwayatkan bahwa kakek Mu'awiyah bin Qurrah berkata, "Aku pernah berjalan bersama Ma'qil bin Yasar di sebuah jalan, lalu kami melewati sebuah gangguan di jalan, dan ia kemudian menyingikirkannya. Ketika melihat gangguan seperti itu, akupun menyingkirkannya. Lalu, ia memegang tanganku seraya bertanya, 'Wahai keponakanku, apa yang mendorongmu melakukan hal yang kamu lakukan?' Aku menjawab, 'Wahai paman, aku melihatmu melakukan hal itu, maka akupun melakukan seperti yang telah engkau lakukan.' Lalu ia berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa menyingkirkan gangguan dari jalan kaum Muslimin, maka akan dicatat untuknya satu kebaikan, dan barangsiapa yang diterima darinya satu kebaikan, maka ia akan masuk surga" (HR. Bukhari).