DAFTAR HALAMAN

Rabu, 23 Oktober 2013

Kemenangan Nafsu Dan Permusuhan Setan

Bagi orang yang berakal, seharusnya mengendalikan kecenderungan hawa nafsunya dengan menahan lapar. Karena lapar merupakan pengendalian terhadap musuh Allah, sementara hal-hal yang menyuburkan setan adalah memperturutkan kesenangan nafsu, makan dan minum.

Nabi Muhammad saw. bersabda: "Sesunggunya setan berada dalam diri anak Adam berjalan bersama peredaran darah, maka persempitlah perjalanannya dengan cara lapar." Sesungguhnya manusia yang lebih dekat kepada Allah swt. kelak pada hari kiamat ialah orang yang lebih lama dalam menahan lapar dan haus. Dan dosa yang paling besar yang akan merusak dan menghancurkan anak Adam adalah keinginan nafsu perut. Sebab keinginan nafsu perut, Adam dan Hawa diusir dari perkampungan yang abadi, yaitu surga dan menuju perkampungan yang hina dan miskin, yaitu dunia. Ketika Tuhan melarang mereka untuk memakan buah syajaroh, keduanya terkalahkan oleh keinginan nafsu perutnya dan tetap memakan buah itu, perut merupakan sumber dari segala keinginan nafsu.

Allah swt. menciptakan makhluk dalam tiga kategori. Dia menciptakan malaikat dan menyusun di dalam diri mereka akal tanpa dibekali dengan nafsu. Dia menciptakan binatang dan menyusun di dalamnya keinginan (nafsu), tanpa dibekali dengan akal. Sementara manusia merupakan makhluk yang lebih baik, dia dibekali akal dan juga dilengkapi dengan keinginan nafsu. Barangsiapa yang akalnya dapat mengalahkan keinginan hawa nafsunya, maka dia akan mencapai tataran yang lebih dari malaikat.

Karena keinginan nafsu, seorang raja menjadi diperbudak olehnya, sementara karena kesabaran membuat seorang hamba menjadi raja. Tidakkah anda tahu tentang kisah Nabi Yusuf as. dan Zulaikha? Nabi Yusuf as. benar-benar menjadi raja di Mesir berkat kesabarannya, sementara Zulaikha menjadi orang yang hina dina, miskin dan buta karena terseret oleh keinginan hawa nafsunya. Dia tidak memiliki kesabaran dalam menghadapi cintanya kepada Nabi Yusuf as.

Baca Juga Tulisan Lainnya