DAFTAR HALAMAN

Selasa, 22 Oktober 2013

Antara Riyadhah Dan Kecenderungan Nafsu

Wahai manusia, ketahuilah bahwa nafsu yang selalu memerintahkan kepada anda untuk melakukan kejahatan, sesungguhnya lebih memusuhi anda dari pada iblis. Kekuatan iblis sehingga mampu menguasai anda, tiada lain karena pertolongan hawa nafsu dan kesenangan-kesenangannya yang menyesatkan. Oleh sebab itu, jangan sampai anda tertipu oleh hawa nafsu melalui angan-angan kosong, tipu daya, bertindak lambat, santai dan bermalas-malasan. Semua ajakan iblis adalah batil, segala yang timbul dari doktrin dan perintahnya adalah tipu daya yang menyesatkan belaka. Jika anda senang dengan kemauan hawa nafsu dan mengikuti perintahnya, tentu anda akan celaka. Jika anda lengah dalam mengawasinya, tentu anda akan tenggelam dan jika anda lemah dalam melakukan perlawanan terhadapnya serta mengikuti saja kesenangannya, tentu ia akan menyeret anda kedalam neraka. Nafsu bukanlah sesuatu yang dapat diarahkan menuju kebaikan, dia adalah pangkal dari segala bencana dan sumber dari segala aib. Ia merupakan markas kekayaan iblis dan tempat berlindungnya setiap kejahatan yang tidak ada dapat mengetahui kecuali Allah swt. yang menciptakannya. karenanya takutlah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Oleh sebab itu, sudah seharusnya bagi orang yang berakal itu bertobat dari dosa-dosanya yang telah berlalu. Berpikir tentang hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah swt. dapat memupus angan-angan kosong dan menjadikannya selamat di perkampungan akhirat. Di samping itu, ia juga seharusnya segera bertobat, ingat kepada Allah swt., meninggalkan larang-larangan-Nya, dan bersabar untuk tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsu. Nafsu itu ibarat berhala, maka barang siapa yang mengabdi kepada Allah swt. dengan penuh keikhlasan, maka berarti dia telah mengalahkan hawa nafsunya.

Yahya bin Mu'adz Ar-Razi berkata: "Perangilah hawa nafsumu dengan melakukan kebaktian kepada Allah swt. dan berriyadhah. Riyadhah ialah sedikit tidur, sedikit bicara dan sedikit makan serta bertahan dari gangguan manusia. Sedikit tidur dapat membuat keinginan-keinginan hati menjadi baik, sedikit bicara menimbulkan keselamatan dari bahaya, dan bersabar dalam menghadapai gangguan manusia dapat mengantarkan untuk sampai pada derajat yang tertinggi. Dan dengan sedikit makan akan melenyapkan hati menjadi keras dan membatu serta nurnya menjadi lenyap. Nur hikmah akan memancar dari sebab lapar. Sedangkan kekenyangan akan membuatnya jauh dari Allah swt.

Abu Bakar As-Shiddiq ra. berkata: "Setelah masuk Islam, aku tidak pernah makan sampai kenyang, agar aku dapat merasakan masnisnya beribadah kepada Tuhanku dan tidak pula minum yang segar-segar, karena kau men=rindukan bertemu dengan Tuhanku." Karena banyak makan akan menyebabkan sedikit beribadah. Apabila seseorang memperbanyak makan, maka badannya menjadi berat, kedua matanya akan selalu mengantuk dan semua anggota tubuhnya mejadi lemas, sehingga tidak ada sesuatupun yang cukup berarti, sekalipun ia berusaha, melainkan ia akan dikalahkan oleh rasa kantuk dan tidur. Maka jadilah ia seperti bangkai yang terbuang sia-sia. Demikian, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Minhajul Abidin.

Nabi Muhammad saw. bersabda: "Janganlah anda membuat mati hati anda dengan banyak makan dan minum. Karena hati akan  mati, seperti tanaman (yang mati) sebab terlalu banyak air."

 

Baca Juga Tulisan Lainnya