Dia terus diusir dari desa ke desa, sampai akhirnya dia terusir ke suatu hamparan padang pasir yang sangat ganas, tak ada tumbuh-tumbuhan, burung-burung dan tidak ada pula makhluk-makhluk yang lain. Di tengah-tengah gurun pasir yang ganas itu, dia jatuh sakit tanpa ada seorang pun yang menolongnya. Dia terbaring di atas pasir yang panas, sambil menyandarkan kepalanya pada bait-bait padang pasiir yang kering kerontang, dia berkata: "Seandainya ibuku berada diatas kepalaku, tentu ia akan merasa kasihan kepadaku dan menangisi kenistaanku; kalau sekiranya ayah ada disini, tentu ia akan membantuku dan mengurus segala keperluanku; andai istriku ada disisiku, tentu ia akan menangisi kepergianku; dan seandainya anak-anakku hadir disini, tentu mereka akan menangisi jenazahku dan berdoa: 'Ya Allah, ampunilah ayahku yang terusir dan tak berdaya ini, dia terbuang jauh dari desa ke desa hingga terlempar jauh kepadang pasir yang ganas ini. Dia keluar dari dunia menuju akhirat dengan membawa penyesalan dan keputusasaan yang teramat dalam.'
Selanjutnya pemuda itu berkata, Ya Allah, Engkau telah memisahkan aku dari kedua orang tuaku, dari anak-anak dan istriku, tetapi janganlah Engkau putuskan aku dari rahmat-Mu. Engkau telah membakar hatiku, karena berpisah dengan mereka, tetapi janganlah Engkau bakar aku dengan api neraka-Mu, sebab kefasikan ku... (bersambung).
Bagaimana cerita selanjutnya dari pemuda tersebut dan apa yang akan terjadi pada nya... langsung saja baca kelanjutannya: Kisah Pemuda Durhaka Yang Masuk Surga (Bagian 2).